Beda Itu Biasa, Yuk Rawat Toleransi Bareng-Bareng!
Anggota DPRD Jatim, Fuad Benardi, ngajak semua orang buat bikin toleransi itu nyata, bukan cuma slogan. Menurutnya, toleransi itu bukan nyamain perbedaan, tapi nerima dan hargai perbedaan dengan lapang dada. Respect!
Fuad bilang, toleransi harus kelihatan dari sikap dan aksi kita sehari-hari. Jadi, stop cuma ngomong doang di momen-momen resmi. Yuk, bikin ini jadi habit dan budaya yang hidup di tengah masyarakat.
Keberagaman di Indonesia itu aset, bukan sumber konflik. Tapi, emang masih banyak tantangan—mulai dari radikalisme sampai konflik sosial yang muncul karena beda latar belakang. PR besar, tapi bukan nggak bisa.
Makanya, kata Fuad, kita butuh ruang buat ngobrol sehat, bukan debat panas. Bukan buat nyari siapa yang bener, tapi buat saling ngerti dan ngurangin prasangka. Lebih banyak ngobrol, lebih sedikit salah paham.
Ketua DPC LPKAN Surabaya, Muhammad Sunar, juga sepakat. Forum kayak sarasehan harus sering digelar, biar toleransi itu beneran terasa dan nggak cuma wacana. Perlu gerakan dari bawah juga, bukan cuma atas.
Toleransi itu soal aksi, bukan orasi. Dari saling senyum ke tetangga yang beda keyakinan, sampai nggak gampang judge orang di medsos. Karena Indonesia kuat kalau kita bisa bareng-bareng jaga perbedaan.